Sabtu, 27 Desember 2014

Sejarah Credit Union

Pada abad 19 tahun 1846-1847, pada waktu itu masyarakat Jerman ditimpa musibah kelaparan dan musim dingin yang hebat. Akibat cuaca buruk tersebut, banyak penduduk yang kelaparan, penyakitpun menyerang mereka. Akhirnya kehidupan menjadi sangat kacau. Para petani yang menggantungkan hidup pada kemurahan alam tak berdaya. Para petani tak dapat bekerja karena banyak tanaman tak menghasilkan. Pendudukpun kelaparan

Situasi ini dimanfaatkan orang-orang berduit. Mereka memberikan pinjaman kepada penduduk dengan bunga yang sangat tinggi. Sehingga banyak orang yang terjerat hutang. Oleh karena tidak mampu membayar hutang. Maka sisa harta berbeda mereka pun disita oleh lintah darat.

Kemudian tidak lama berselang, terjadi revolusi industry. Pekerja yang sebelumnya dilakukan manusia diambil alih oleh mesin-mesin. Banyak pekerja terkena PHK. Jerman dilanda masalah pengangguran besar-besaran

Melihat kondisi ini walikota flammersfield. Friendich Wilhem Raiffeisen merasa prihatin dan ingin menolong kaum miskin. Ia mengundang orang-orang kaya untuk menggalang bantuan. Ia berhasil mengumpulkan uang dan roti. Kemudian dibagikan kepada kaum miskin.

Ternyata derma tak memcahkan masalah kemiskinan. Sebab kemiskinan adalah akibat dari cara berpikir yang keliru. Penggunaan uang tak terkontrol dan tak sedikit penerima derma memboroskan uangnya agar dapat segera minta derma lagi. Akhirnya, para dermawan tak lagi berminat membantu kaum miskin.

Raiffeisen tak putus asa. Ia mengambil cara lain untuk menjawab soal kemiskinan ini. Ia mengumpulkan roti dari parbrik-pabrik roti di Jerman untuk dibagi-bagikan kepada para buruh dan petani miskin. Namun, usaha ini pun tak menyesaikan masalah. Hari ini diberi roti sudah habis begitu seterusnya.

Berdasarkan pengalam itu, Raiffeisen berkesimpulan “kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri. Si miskin harus mengumpulkan uang secara bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada sesama mereka juga. Pinjaman harus digunakan untuk tujuan yang produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan pinjaman adalah watak si peminjam

Untuk mewujudkan impian tersebutlah Raiffeisen bersama kaum butuh dan petani miskin akhirnya membentuk koperasi bersama Credit Union (CU) artinya, kumpulan orang-orang saling bersama

Credit Union yang dibangun oleh Raoffeisen, petani miskin dan kaum buruh berkembang pesat di Jerman, bahkan kini menyebar ke seluruh dunia

Berdasarkan pengalaman diatas, Friendrich Wilhelm Raifeisen sang walikota akhirnya memiliki kesimpulan:
1.       Sumbangan tidak menolong kaum miskin, tetapi sebaliknya merendahkan martabat manusia yang menerimanya
2.       Kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri
3.       Kemiskinan disebabkan cara berpikir yang keliru
4.       Si miskin harus mengumpulkan uang secara bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada sesame mereka
5.       Pinjaman harus digunakan untuk tujuan produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan peminjam adalah watak peminjam

Singkatnya Heddesdorfer Credit Union yang dibangun Raiffeisen, petani dan kaum buruh berkembang pesat di Jerman. Sampai wafatnya Raiffesisen tahun 1988, terdapat 425 Credit Union di Jerman. Kebrhasilan Heddesdofer Credit Union terjadi karena menjalankan 3 prinsip utama ; kemandirian (swadaya) , setiakawan (solidaritas) dan penyadaran (pendidikan) yang akhirnya menjadi prinsip dasar Credit Union yang berkembang keseluruh dunia.

Pada tahun 2012 tercatat ada 208,000,000 anggota dari 57,000 Credit Union di 103 negara (termasuk di Indonesia)

Struktur Jaringan Credit Union


Keterangan
·         WOCCU : World Council of Credit union
·         ACCOSCA : The Afrika Cooperative and Credit Association
·         AFCUL : The Australian Federation of Credit Union Limited
·         CUNA : The Credit Union National Association (USA)
·         ACCU : The Asian Confederation of Credit Union (Bangkok)
·         CCS : The Canadian Cooperative Credit Society
·         CCCU : The Caribbean Confederation of Credit Union
·         COLAC : The Confederation Latino Americana deCooperative de Alhoro
·         INKOPDIT : Induk Koperasi Kredit
·         Puskopdit :Pusat Koperasi Kredit (Credit Union Sekunder)
·         CU : Credit Union (Primer)
·         Anggota : Masyarakat anggota Credit Union.

Federasi Credit Union di ASIA
1.       Bangladesh, CCULB-The Cooperative Credit Union League of Bangladesh ltd
2.       Hongkong, CULHK-Credit Union League of Hong Kong
3.       Indonesia , CUCO- Credit Union Counselling Office (namun dalam perjalanan waktu berganti nama menjadi BK3I-Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia lalu berganti lagi dengan nama INKOPDIT-Induk Koperasi Kredit) dengan alamat website masih menggunakan CUCO,www.cucoindo.org
4.       Jepang , JCU - Japan Credit Unions
5.       Korea, NACUFOK - National Credit Union Federation of Korea
6.       Malaysia, WCCS - Workers Credit Co-operative Society Ltd. Malaysia
7.       Nepal, NEFSCUN - Nepal Federation of Savings and Credit Cooperatives Union
8.       Papua New Guinea , FESALOS - Federation of Savings & Loan Societies PNG
9.       Philippines,
·         NATCCO - National Confederation of Cooperatives
·         PFCCO - Philippine Federation of Credit Cooperatives
10.   Republic of China Taiwan, CULROC - Credit Union League of the Republic of China Taiwan
11.   Sri Lanka , SANASA - Federation of Thrift & Credit Cooperative Societies Sri Lanka
12.   Thailand ,
·         CULT - Credit Union League of Thailand
·         FSCT - Federation of Savings and Credit Cooperatives of Thailand
13.   Vietnam, CCF - Central People’s Credit Fund - Vietnam


Sumber:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar