Pada abad 19 tahun 1846-1847, pada waktu itu
masyarakat Jerman ditimpa musibah kelaparan dan musim dingin yang hebat. Akibat
cuaca buruk tersebut, banyak penduduk yang kelaparan, penyakitpun menyerang
mereka. Akhirnya kehidupan menjadi sangat kacau. Para petani yang
menggantungkan hidup pada kemurahan alam tak berdaya. Para petani tak dapat
bekerja karena banyak tanaman tak menghasilkan. Pendudukpun kelaparan
Situasi ini dimanfaatkan orang-orang berduit. Mereka
memberikan pinjaman kepada penduduk dengan bunga yang sangat tinggi. Sehingga banyak
orang yang terjerat hutang. Oleh karena tidak mampu membayar hutang. Maka sisa
harta berbeda mereka pun disita oleh lintah darat.
Kemudian tidak lama berselang, terjadi revolusi industry.
Pekerja yang sebelumnya dilakukan manusia diambil alih oleh mesin-mesin. Banyak
pekerja terkena PHK. Jerman dilanda masalah pengangguran besar-besaran
Melihat kondisi ini walikota flammersfield.
Friendich Wilhem Raiffeisen merasa prihatin dan ingin menolong kaum miskin. Ia mengundang
orang-orang kaya untuk menggalang bantuan. Ia berhasil mengumpulkan uang dan
roti. Kemudian dibagikan kepada kaum miskin.
Ternyata derma tak memcahkan masalah kemiskinan. Sebab
kemiskinan adalah akibat dari cara berpikir yang keliru. Penggunaan uang tak
terkontrol dan tak sedikit penerima derma memboroskan uangnya agar dapat segera
minta derma lagi. Akhirnya, para dermawan tak lagi berminat membantu kaum
miskin.
Raiffeisen tak putus asa. Ia mengambil cara lain
untuk menjawab soal kemiskinan ini. Ia mengumpulkan roti dari parbrik-pabrik
roti di Jerman untuk dibagi-bagikan kepada para buruh dan petani miskin. Namun,
usaha ini pun tak menyesaikan masalah. Hari ini diberi roti sudah habis begitu
seterusnya.
Berdasarkan pengalam itu, Raiffeisen
berkesimpulan “kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu
sendiri. Si miskin harus mengumpulkan uang secara bersama-sama dan kemudian
meminjamkan kepada sesama mereka juga. Pinjaman harus digunakan untuk tujuan
yang produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan pinjaman adalah watak si
peminjam
Untuk mewujudkan impian tersebutlah Raiffeisen
bersama kaum butuh dan petani miskin akhirnya membentuk koperasi bersama Credit
Union (CU) artinya, kumpulan orang-orang saling bersama
Credit Union yang dibangun oleh Raoffeisen, petani
miskin dan kaum buruh berkembang pesat di Jerman, bahkan kini menyebar ke
seluruh dunia
Berdasarkan pengalaman diatas, Friendrich Wilhelm
Raifeisen sang walikota akhirnya memiliki kesimpulan:
1.
Sumbangan tidak menolong kaum miskin,
tetapi sebaliknya merendahkan martabat manusia yang menerimanya
2.
Kesulitan si miskin hanya dapat
diatasi oleh si miskin itu sendiri
3.
Kemiskinan disebabkan cara berpikir
yang keliru
4.
Si miskin harus mengumpulkan uang
secara bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada sesame mereka
5.
Pinjaman harus digunakan untuk tujuan
produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan peminjam adalah watak peminjam
Singkatnya Heddesdorfer Credit Union yang dibangun
Raiffeisen, petani dan kaum buruh berkembang pesat di Jerman. Sampai wafatnya
Raiffesisen tahun 1988, terdapat 425 Credit Union di Jerman. Kebrhasilan Heddesdofer
Credit Union terjadi karena menjalankan 3 prinsip utama ; kemandirian (swadaya)
, setiakawan (solidaritas) dan penyadaran (pendidikan) yang akhirnya menjadi
prinsip dasar Credit Union yang berkembang keseluruh dunia.
Pada tahun 2012 tercatat ada 208,000,000 anggota
dari 57,000 Credit Union di 103 negara (termasuk di Indonesia)
Struktur
Jaringan Credit Union
Keterangan
·
WOCCU : World Council of Credit union
·
ACCOSCA : The Afrika Cooperative and Credit Association
·
AFCUL : The Australian Federation of Credit Union Limited
·
CUNA : The Credit Union National Association (USA)
·
ACCU : The Asian Confederation of Credit Union (Bangkok)
·
CCS : The Canadian Cooperative Credit Society
·
CCCU : The Caribbean Confederation of Credit Union
·
COLAC : The Confederation Latino Americana deCooperative de
Alhoro
·
INKOPDIT : Induk Koperasi Kredit
·
Puskopdit :Pusat Koperasi Kredit (Credit Union Sekunder)
·
CU : Credit Union (Primer)
·
Anggota : Masyarakat anggota Credit Union.
Federasi Credit Union di
ASIA
1.
Bangladesh,
CCULB-The Cooperative Credit Union League of Bangladesh ltd
2.
Hongkong, CULHK-Credit
Union League of Hong Kong
3.
Indonesia ,
CUCO- Credit Union Counselling Office (namun dalam perjalanan
waktu berganti nama menjadi BK3I-Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia lalu
berganti lagi dengan nama INKOPDIT-Induk Koperasi Kredit) dengan
alamat website masih menggunakan CUCO,www.cucoindo.org
4.
Jepang ,
JCU - Japan Credit Unions
5.
Korea,
NACUFOK - National Credit Union Federation of Korea
6.
Malaysia, WCCS
- Workers Credit Co-operative Society Ltd. Malaysia
7.
Nepal,
NEFSCUN - Nepal Federation of Savings and Credit Cooperatives Union
8.
Papua New Guinea ,
FESALOS - Federation of Savings & Loan Societies PNG
9.
Philippines,
·
NATCCO - National Confederation of Cooperatives
·
PFCCO - Philippine Federation of Credit Cooperatives
10.
Republic of China Taiwan,
CULROC - Credit Union League of the Republic of China Taiwan
11.
Sri Lanka ,
SANASA - Federation of Thrift & Credit Cooperative Societies Sri
Lanka
12.
Thailand ,
·
CULT - Credit Union League of Thailand
·
FSCT - Federation of Savings and Credit
Cooperatives of Thailand
13.
Vietnam, CCF - Central
People’s Credit Fund - Vietnam
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar