Kamis, 26 Maret 2015

Wawasan Nasional Suatu Bangsa , Teori Kekuasaan dan Teori Geopolitik

1.    Wawasan nasional , paham kekuasaan dan teori geopolitik

2.    Paham kekuasaan dan geopolitik menurut bangsa Indonesia
https://yunaarifa.files.wordpress.com/2014/05/wawasan-nusantara.jpeg

Wawasan Nasional
Cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya didalam bernegara ditengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.

Suatu negara dan bangsa akan terikat apabila ada pemahaman yang mendalam tentang perbedaan dalam negara atau bangsa itu sebagai anugrah yang pada akhirnya akan memperkaya khasana budya negara atau bangsa tersebut. Pengaruh itu timbul dari hubungan timbale balik antara filosofi bangsa, ideology, aspirasi serta cita-cita dan kondisi social masyarakat, budaya , tradisi, keadaan alam, wilayah serta pengalaman sejarahnya.

Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsep berupa wawasan nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan ini dimaksud untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa. Kata “wawasan” iyu sendiri berasal dari wawas(bahasa jawa) yang artinya melihat atau memandang.

Dalam mewujudkan aspirasi dari perjuangan, satu bangsa perlu memperhatikan tiga faktor utama:
1.      Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup
2.      Jiwa, tekad dan semangan manusianya atau kerayaktannya
3.      Lingkungan sekitar

Paham kekuasaan
Paham kekuasaan yang kita kenal selama ini memberikan suatu implus untuk menciptakan suatu formula pengaturan kenegaraan yanjg sejatinya membutuhkan koreksi diberbagai isi
1.      Paham Machiavelli
Paham ini meik yang mamndang harus adanya suatu kekuatan politik yang besar guna mempertahankan kebudayaan suatu negara. Ada beberapa cara untuk memelihara stabilitas politik yaitu:

·         Pengahalang segala cara untuk mempertahankan dan merebut kekuasaan
·         Menjaga eksistensi kekuasaan rezim, termasuk membenarkan politik Devide Et Impera
·         Pertahanan politik dengan adu kekuatan siapa yang kuat dia yang bertahan dan sebaliknya siapa yang lemah dia yang tersingkir
Pada intinya Machiavelli lebih cenderung menghalakan kekuasaan yang otoriter , kalau raja adalah Raja yang absolute atau Tiran atau Pemerintahan yang otoriter/dictator terkenal adagium Machiavelli bahwa raja harus kuat sperti singa.

2.      Paham Kaisar Napoleon Bonaparte
Merupakan penganut paham Machiavelli, dia menambahkan bahwasanya untuk mempertahankan suatu negara diperlukan dukungan penuh dari kondisi social budaya berupa penciptaan ilmu pengetahuan dan teknoligi sehingga mampu  melahirkan kondisi pertahanan dan keamanan yang solid. Nepoleon mengaskan bahwa kekuatan politik harus didukung oleh kekuatan ekonomi (ingat bahwa krisis moneter dan ujungnya menjadi krisis ekonomi)

3.      Jenderal Causewitz
Pandangan ini dalah suatu dasar dari perang dunia I dimana perang dianggap sebagai suatu hal dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan dan pencapaian tujuan nasional suatu negara. Paham ini pula yang melegtimasi usaha ekspansi Rusia dalam memperluas kekuasaanya. Clausewitz seorang tentara tidak heran bahwa dalilnya tidak lepas dari perang adapun dalilnya bahwa perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Clausewitz menghalalkan untuk mencapai tujuan politik

4.      Paham Fuerbach dan Hegel
Melahirkan paham libberalisme

5.      Paham Lenin
Melahirkan komuniesme yang berpangkal dari kelompok/komunal yang mementingkan kelompok/negara sebaliknya faham liberalism lahi dari individualism dimana negara tidak boleh mencampuri urusan pribadi/warga

6.      Paham Lucien dan Sidney
Karena politik dianggap kotor maka kedua tokou tersebut menghendaki agar berpolitik itu harus santun/politik berbudaya

Teori Geopolitik
1.      Riederich Ratzel
There is in this small planet, sufficient space for only one great state. itulah semboyan dari frederich Ratzel yang terkenal. teori menyatakan bahwa :
·         Pertumbuhan negara dapat dianalogikan (disamakan) dengan pertumbuhan organisme (mahluk hidup) yang memerlukan ruang hidup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup tetapi dapat juga menyusut dan mati.
·         Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang)
·         Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup terus dan langgeng.
·         Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam. Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tsb akan mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi). Apabila ruang hidup negara (wilayah)sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas dengan mengubah batas negara baik secara damai maupun dengan kekerasan/perang.

2.       James Burnham
James Burnham adalah seorang pionir dalam pengembangan geopolitik antikomunisme sebuah aksioma geopolitik bahwa jika ada satu daya berhasil mengatur [Eurasia] Heartland dan hambatan luar, kekuatan itu pasti akan menguasai dunia.

3.      Karl Haushofer (1896-1946)
pendapat ini berkembang di Jerman dinawah kekuasaaan Adolf Hitler, berkembang pula di Jepang berupa ajaran Hako Ichiu yang berlandaskan mliterisme dan paham fasisme. pokok teori Haushofer yaitu: 
·         Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam, sehingga hal ini menjurus pada ekspansionisme. 
·          Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan dapat menandingi kekuasaan imperium Maritim dalam penguasaan laut. 
·         Beberapa negara besar dunia akan menguasai Eropa, Afrika, Asia Barat, Asia Timur Raya.

 Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham tentang perang dan damai:”Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.” Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih-benih persengketaan dan ekspansionisme.

Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia menyatakan bahwa: ideologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan konstelasi geografi Indonesia dengan segala aspek kehidupan nasionalnya. Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa dan negaranya di tengah-tengah perkembangan dunia.

2. Geopolitik Indonesia
 Geopolitik Bangsa Indonesia didasarkan atas nilai KeTuhanan dan kemanusiaan yang luhur sesuai pembukaan UUD’45. Yang pada intinya :
• Bangsa Indonesia cinta damai tapi lebih cinta kemerdekaan
• Bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan dan menolak ekspansionisme

Dalam menjalin hubungan internasional Bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolah chauvinisme. Bangsa Indonesia terbuka dalam menjalin hubungan kerjasama antar bangsa yang saling menolong dan saling menguntungkan. 
Paham Geopolitik Bangsa Indonesia

GeopolitikI : Persatuan dan Kesatuan : Bhinneka Tunggal Ika
 Bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kepada kemerdekaan dan kedaulatan nusantara Paham Indonesia tentang negara kepulauan ( berbeda dengan paham archipelago barat : laut sebagai pemisah pulau ) laut sebagai penghubung pulau, wilayah negara : satu kesatuan utuh tanah air

Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar